Honda Stylo Luncurkan “Inclusivision Project” Untuk Teman Color Blind Ekspresikan Warna Yang Mereka Mau
Secara umum, disepakati bahwa 1 dari 12 pria (8%) dan 1 dari 200 wanita (sekitar 4,5%) di seluruh dunia mengalami buta warna. Dengan demikian, terdapat lebih dari 350 juta orang buta warna di seluruh dunia, dan jumlah ini terus meningkat seiring pertumbuhan populasi global yang mencapai 1,05% per tahun.
Di Indonesia, terminologi “buta warna” sering kali dianggap kurang tepat. Menurut dr. Andreas Surya Anugrah, Sp.M, FICS, AIFO-K, masyarakat sering kali mengartikan buta warna sebagai ketidakmampuan untuk melihat warna sama sekali. Sebenarnya, istilah yang lebih akurat adalah “color deficiency,” yang berarti penurunan kemampuan untuk mengenali warna, terutama dalam kasus buta warna parsial. Hal ini biasanya melibatkan kombinasi dua warna, bukan ketidakmampuan untuk melihat seluruh spektrum warna. Minimnya edukasi mengenai hal ini telah menyebabkan stigma terkait buta warna di Indonesia.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Honda Stylo meluncurkan “Inclusivision Project”, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang buta warna. Proyek ini memberikan ruang bagi individu dengan color deficiency untuk mengekspresikan warna sesuai dengan keinginan mereka. Kolaborasi dengan Reza “Arap” Octovian, seorang kreator digital yang juga mengalami color deficiency, menjadi bagian penting dari proyek ini. Ia diberi kesempatan untuk memodifikasi warna berdasarkan karakter dan preferensinya.
Dalam kolaborasi tersebut, Honda Stylo menampilkan perbandingan antara hasil modifikasi warna yang dipilih oleh Reza dan bagaimana warna tersebut dilihat dari perspektifnya. Ini bertujuan untuk memberikan pengalaman baru bagi masyarakat umum tentang bagaimana orang dengan color deficiency melihat warna.
Proyek ini juga dilengkapi dengan platform digital www.stylovision.id, yang memungkinkan pengguna untuk memilih warna Honda Stylo 160 sesuai keinginan mereka. Platform ini tidak hanya menyediakan fitur modifikasi warna, tetapi juga edukasi dengan menampilkan perbandingan hasil modifikasi dari dua perspektif berbeda.
Edukasi ini telah mulai menjangkau masyarakat luas, terbukti dengan video kolaborasi Reza Arap yang telah ditonton lebih dari 9 juta kali di YouTube dan lebih dari 55 juta kali di TikTok. Dampak dari edukasi ini mulai terlihat, salah satunya melalui komentar dari pengguna @le_brozki06 yang menyatakan, “Selama ini salah kaprah berarti. Saya kira color blind sudah pasti nggak bisa lihat warna, tapi ternyata orang color blind tetap bisa lihat warna, walaupun spektrum warnanya beda.”
Dr. Andreas Surya Anugrah, Sp.M, FICS, AIFO-K, menambahkan, “Menurut saya, proyek ini memiliki dampak yang lebih luas karena menampilkan proses yang jelas dan hasilnya dapat langsung dilihat, sehingga lebih mudah dipahami oleh masyarakat. Harapan saya, semoga edukasi ini berkelanjutan dan dampaknya bisa lebih luas lagi.”
Untuk informasi lebih lanjut seputar Honda Stylo “Inclusivision Project”, kunjungi
https://www. astra-honda.com/stylovision/Astra Honda.