Tangerang (Banten), 27 Februari 2025 – Kaum milenial menyebut harga rumah di lokasi yang mereka sukai sudah terlalu tinggi, sementara yang lebih terjangkau harganya sudah sangat jauh dari tempat kerja mereka. Karena itu kemudahan akses menjadi pertimbangan utama mereka memilih rumah bila lokasinya harus jauh dari tempat kerja.

“Kantor saya di Meruya, Jakarta Barat. Karena itu kedekatan dengan jalan tol menjadi alasan utama saya memilih rumah supaya ke kantor tetap gampang. Sekarang saya masih tinggal sama orang tua di Cisauk, Tangerang. Saya lagi pilih-pilih lokasi rumah antara di BSD yang jalur keretanya atau sekalian Tangerang kabupaten yang ada akses tol,” kata Karin (27 tahun), karyawan sebuah perusahaan mesin packaging di Jakarta, saat menghadiri pameran properti yang diselenggarakan oleh salah satu pengembang swasta di PIK 2, Tangerang, Jumat (21/8).

Rencana membeli rumah dalam waktu dekat, katanya, didorong karena kebutuhan tempat tinggal yang mendesak. Sedangkan rumah orang tuanya di Cisauk akan dilego lantaran masih rumah warisan peninggalan kakek-neneknya. Dua bulan lebih ia mencari rumah melalui online.

“Sudah ada pembelinya, bahkan sudah taroh uang muka. Makanya saya nyari-nyari rumah yang cocok dari kemarin,” ungkap Karin.

Secara finansial menyangkut kemampuan mencicil, ia menyebut gajinya sangat cukup untuk mencicil rumah seharga Rp800 juta- Rp1,5 miliaran yang pilihannya cukup banyak di kawasan penyangga Jakarta. Hanya saja, ia mengeluhkan lokasinya yang rata-rata sudah sangat jauh di pinggiran Jakarta. Padahal, pola kerjanya menuntut mobilitas yang cepat dan tinggi. Karena itu kemudahan akses ke lokasi kerja menjadi pertimbangan utamanya memilih rumah.

Ia menyebut jalan tol saat ini sudah cukup baik karena makin terkoneksi satu sama lain antara jalan tol antar-kota, luar Jakarta dan tol dalam kota Jakarta. Ia sendiri masih tetap memilih rumah tapak sebagai hunian. Ia belum tertarik tinggal di apartemen di dalam kota Jakarta, karena gaya hidupnya berbeda selain masalah sosial yang lebih mudah muncul bila tinggal di apartemen.

Ada Gerbang Tol Langsung

Tuntutan Karin mengenai akses yang mudah itu tak muluk-muluk. Bagaimanapun juga, infrastruktur merupakan salah satu penopang yang akan mendorong kemajuan sebuah kawasan. Infrastruktur jalan tol misalnya, telah meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas antar kawasan dan berdampak besar pada geliat perekonomian maupun kesejahteraan masyarakat.

Berbagai proyek infrastruktur telah banyak dibangun dan berdampak langsung seperti pada area koridor barat Jakarta yang banyak dikembangkan township. Salah satunya Paramount Petals (400 ha) di Jalan Raya Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, hasil pengembangan Paramount Land.

Paramount Petals diperkenalkan pada tahun 2021 lalu dengan masterplane untuk menjadi township kompak yang memiliki akses tol langsung (direct toll access). Membuktikan komitmennya, Juli 2024 Paramount Land telah membangun (groundbreaking) direct toll access Km. 25 tol Jakarta-Merak. Rencana selesai dan dibuka pada akhir tahun 2025.

“Akses mudah untuk penghuni dan masyarakat yang berkunjung ke Paramount Petals, value produk properti Paramount Petals yang semakin meningkat,” ujar Chrissandy Dave, Direktur Sales & Marketing Paramount Land.

Akses tol ini akan menjadi urat nadi baru di kawasan yang tersambung ke Jalan Raya Serang dan terkoneksi ke kawasan Paramount Petals, tembus ke Jalan Raya Pasir Randu yang merupakan jalan protokol menuju Gading Serpong dan BSD City. Akses tol baru ini juga akan mengurangi kepadatan di exit tol Bitung mencapai 10-15 persen.

Selain mempercepat pembangunan akses tol langsung, saat ini di kawasan juga telah terbangun lebih dari 1.000 unit hunian dengan unit yang sudah diserahterimakan lebih dari 700 unit dan telah terhuni lebih dari 400 KK.